“TERSERAH GUE”


by : Sky Gie
           
          “ Mulut-mulut gue !!! Punya-punya gue !!! Teserah gue dong. Ngapain ngurusin orang. Urus-urusan sendiri.”  Well, inilah yang sering terjadi pada setiap orang. Budaya “Terserah Gue” telah merambah ke setiap kalangan. Tentunya kita punya aturan main dalam mengatakan kata-kata tersebut. Walaupun merasa punya hak untuk berbicara seenaknya akan tetapi sadar atau tidak sadar pembicaraan itu bisa jadi menyakitkan hati orang. Begitu juga dalam bertindak.

            Memang benar, kita punya kebebasan tapi apakah kebebasan itu kita gunakan seenaknya juga, tentu tidak. Kalau kebebasan yang terlalu bebas di buat seenak hati pasti dunia ini akan kacau. Kita akan melihat kehidupan – kehidupan yang menyendiri dan kurang bermasyarakat. Sebenarnya hidup ini punya aturan, tidak sembarangan yang kita pikirkan. Seperti kita umat islam yang mempunyai Al-qur’an sebagai kitab petunjuk agar tidak tersesat di dunia ini.

            Hak yang terlalu berlebihan akan membuat kekacauan yang besar juga. Bentuk privasi yang begitu besar akan memberikan dampak negative yang besar. Nah, pertanyaannya sekarang, apakah tidak bisa seseorang memperingatkan kita akan kelakuan kita???apakah juga tidak bisa seseorang mengatakan apa yang kita lakukan tidak baik????

            Ikut campur mungkin ada batasan tertentu juga. Ikut campur itu disaat keadaan sudah mulai genting dan sulit untuk di toleri.

            Hidup didunia ini tidaklah sendirian. Kita tidak bisa mengatakan semuanya “terserah gue”. Kata-kata itu ada tempatnya dan juga bukanlah kata untuk membenarkan semua tindakan yang kita lakukan sendiri walaupun itu hak kita. Apa yang kita lakukan harus ada pertanggung jawaban bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga kepada orang yang ada di sekitar kita. Karena efek terbesar dari hasil “ Terserah Gue” ada di masyarakat. Setiap satu hal yang kita lakukan akan berdampak pada setiap sisi lainnya.



gambar by twitter.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potret Arab Saudi di Masa Datang: Menghilangkan Jejak Rasulullah?

Natal di Mata Teolog Kristen: Gereja Tak Mengenal Natal

Daftar cowo-cowo terganteng dan Terkaya