PUDARNYA SEMANGAT ‘45


by : Sky Gie

          17 Agustus 1945 merupakan hari lahirnya Indonesia. Yang menjadi awal kebangkitan rakyat Indonesia setelah menumpas para penjajah.

                Maraknya perang mempersatukan ikatan-ikatan yang berbeda. Berbagai suku, bangsa, dan ras berbondong-bondong berupaya untuk merebut kebebasan (kemerdekaan). Harta dan jiwa dikorbankan hanya untuk membela tanah air tercinta ini.

Tumpah darah berceceran memenuhi tanah ibu pertiwi. Bambu runcing senjata mandraguna yang menyayingi senapa-senapan para serdadu penjajah. Semangat 45 muncul memenuhi tubuh ibu pertiwi. Semangat itu berkobar-kobar bagai api membara. Semangat yang terus abadi bagi para pahlawan yang gugur dalam peperangan. Disanalah para bangsa Indonesia menyatakan satu dan merdeka.

                Namun saat ini, semangat ‘45 telah pudar. Pribadinya telah luntur menghilangkan warna merah-putih. Kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan radikalisme memuncak memenuhi ruang-ruang ibu pertiwi.  Yang bersatu berpecah dan menghilang menjadi sebuah permusuhan. Yang dulunya telah diperjuangkan dengan darah para bangsa Indonesia telah dirusak oleh penindasan.

                Tentu semua mempunyai opini masing-masing tentang mengapa dan kenapa hal itu terjadi. Semuanya juga punya sebab. Tapi, apakah hal itu akan terus berlanjut dengan memudarkan persatuan dan kesatuan yang telah dijalin?

                Pudarnya semangat ’45 juga akibat dari pemerintahan yang tak mampu memperhatikan kesejahteraan dan keadilan bagi penduduknya. Serta banyaknya agen-agen para kolonialisme gaya baru meruntuhkan Indonesia. Ironisnya para agen ini adalah anak bangsa Indonesia sendiri.

                Akankah semangat ’45 mati dan hilang begitu saja? Lantas bagaimanakah kita sebagai generasi bangsa mempertahankan semangat membara itu?

MERDEKA  !!!!            





 gambar by : bthe-otherside-of-history.blogspot.com                                                       








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potret Arab Saudi di Masa Datang: Menghilangkan Jejak Rasulullah?

Natal di Mata Teolog Kristen: Gereja Tak Mengenal Natal

Daftar cowo-cowo terganteng dan Terkaya